Rasulullah SAW melarang ummatnya berdo’a memohon keburukan ataupun yang menyebabkan terjadinya keburukan.
عَنْ جابربن عبداللهرضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَا تَدْعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَوْلَادِكُمْ وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَمْوَالِكُمْ لَا تُوَافِقُوا مِنْ اللَّهِ سَاعَةً يُسْأَلُ فِيهَا عَطَاءٌ فَيَسْتَجِيبُ لَكُمْ )رواه مسلم)
Dari Jabir bin Abdillah r.a., Ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian mendo’akan keburukan pada diri kalian, jangan mendo’akan keburukan pada anak-anak kalian, dan jangan mendoakan keburukan pada harta-harta kalian. Jangan sampai do’a kalian bertepatan dengan saat dikabulkannya do’a dari Allah lalu Dia akan mengabulkan do’a kalian.” (HR. Muslim 3009.)
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَادَ رَجُلًا مِنْ الْمُسْلِمِينَ قَدْ خَفَتَ فَصَارَ مِثْلَ الْفَرْخِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ كُنْتَ تَدْعُو بِشَيْءٍ أَوْ تَسْأَلُهُ إِيَّاهُ قَالَ نَعَمْ كُنْتُ أَقُولُ اللَّهُمَّ مَا كُنْتَ مُعَاقِبِي بِهِ فِي الْآخِرَةِ فَعَجِّلْهُ لِي فِي الدُّنْيَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُبْحَانَ اللَّهِ لَا تُطِيقُهُ أَوْ لَا تَسْتَطِيعُهُ أَفَلَا قُلْتَ :اللَّهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ قَالَ فَدَعَا اللَّهَ لَهُ فَشَفَاه )رواه مسلم)
Dari Anas bahwasanya Rasulullah SAW pernah menjenguk seorang laki-laki muslim yang sedang sakit parah sampai kurus dan lemah seperti seekor burung kecil. Kemudian Rasulullah bertanya kepadanya: “Apakah kamu pernah berdo’a ataupun memohon sesuatu kepada Allah?” Sahabat tersebut menjawab: “Ya, saya pernah berdo’a: ‘Ya Allah ya Tuhanku, apa yang akan Engkau siksakan kepadaku di akhirat kelak, maka segerakanlah siksa tersebut di dunia ini!’ Mendengar pengakuannya itu, Rasulullah pun berkata: “Subhanallah, mengapa kamu berdoa seperti itu. Tentu kamu tidak akan tahan. Mengapa kamu tidak berdo’a: ‘Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah kami dari azab neraka.” Anas berkata; lalu Rasulullah berdoa kepada Allah untuk sahabat tersebut dan akhirnya Allah SWT pun menyembuhkannya. (H.R. Muslim 4853)
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا قَالُوا إِذًا نُكْثِرُ قَالَ اللَّهُ أَكْثَرُ )رواه احمد(
Dari Abu Said bahwasanya Rasulullah SAW bersabda. Apabila seorang muslim berdoa dan tidak memohon suatu yang berdosa atau pemutusan kerabat kecuali akan dikabulkan oleh Allah salah satu dari tiga; Akan dikabulkan do’anya atau ditunda untuk simpanan di akhirat atau menghilangkan daripadanya keburukan yang semisalnya, Mereka bertanya: Jikalau begitu kami akan memperbanyak (do’a). Beliau bersabda : “Allah mengabulkan do’a lebih banyak daripada yang kalian minta “. (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Dinyatakan Jayyid oleh Imam Al-Mundziri dalam Targhib 2/478. Dihasankan oleh Al Albani dan dishahihkan Ibnu Hajar dalam Fathul bari 11/98).
Baca seluruhnya: Adab berdo’a sesuai sunnah
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ
Maha suci Engkau Ya Allah, dan segala puji bagi-Mu.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau.
Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu
الفقيرالى رحمة الله
ACHMAD FADLI FAUZI