BERDOA MEMOHON AMPUNAN (ISTIGHFAR) TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMOHON YANG LAIN

Pena Pengasuh

Sebelum berdo’a hendaklah memperbanyak istighfar memohon ampunan dan bertaubat atas dosa-dosa yang telah kita perbuat, karena dosa merupakan penyebab terhalangnya  pengabulan do’a . Sabda Rasulullah SAW:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله  صلى الله عليه وسلم : أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لا يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ: يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ)المؤمنون:51(،  وَقَالَ:  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ ).البقرة: 172 (ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ: يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ) رواه مسلم(.
Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:  Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thoyyib (baik). Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya:  Wahai para Rasul ! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS.Almukminun: 51) Dan Allah juga berfirman: Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu (QS.Albaqarah:172). Kemudian Nabi SAW  menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a: “Ya Rabb, Ya Rabb (Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku)”. Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?” (HR. Muslim no. 1015. sahih)
Hal ini juga dipertegas oleh penjelasan ulama’ salaf, Yahya bin Mu’adz ar-Razi :
لاَ تَسْتَبْطِئَنَّ اْلإِجابَةَ إذا دَعَوْتَ، وَقَدْ سَدَدْتَ طُرُقَها باِلذُّنُوْبِ
“Janganlah sekali-kali kamu merasa tidak dikabulkan (permohonanmu) ketika kamu berdoa (kepada Allah), karena sungguh kamu (sendiri) yang telah menutup pintu-pintu pengabulan (doamu) dengan dosa-dosamu”
Dengan memperbanyak istighfar dengan khusu’ dalam arti bersungguh-sungguh memohon ampunan dan bertaubat, In-sya Allah dosa-dosa kita diampuni,  sebagaimana hadis qudsi :
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّماَءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطاَياَ ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكْ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً).رواه الترمذي (
Dari Anas RA, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Allah Ta’ala berfirman: “Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau berdoa kepada-Ku dan memohon ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni engkau, Aku tidak peduli (berapapun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni . Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan“ (H.R Tirmidzi dan dinyatkannya  hasan shahih. Dihasankan juga  oleh al-Albani dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah 127)

 

ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ

Maha suci Engkau Ya Allah, dan segala puji bagi-Mu.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau.

Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu

 

الفقيرالى رحمة الله
ACHMAD FADLI FAUZI

Tags :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ikuti kami