Tahun Baaruannya Santri (2018)

Celoteh Santri

Malam tahun baru masehi menjadi salah satu malah yang ditunggu banyak masyarakat. Di malam tersebut banyak orang yang merelakan diri untuk bisa melakukan penyambutan tahun baru dengan berbagai cara. Baik dengan kegiatan di luar lingkungan tempat tinggal, maupun hanya sekadar merayakan di sekitar rumah tinggal. Berbagai macam kegiatan malam penyambutan tahun baru banyak dilakukan berbagai kalangan. Tidak hanya masyarakat umum, kalangan pemerintah daerah maupun kota juga biasanya sudah menyiapkan berbagai macam acara.
Kalangan mahasiswa juga tak mau kalah dalam menyiapkan sesuatu untuk malam pergantian tahun. Berbagai macam kegiatanpun dilakukan pada malam itu. Kegiatan yang biasanya dilakukan mahasiswa untuk menyambut malam tahun baru seperti bakar-bakar makanan, nongkrong bareng temen, pacaran maupun kegiatan lain.
Di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahussalam Yogyakarta tak mau kalah dalam merayakan penyambutan malam tahun baru. Di malam tahun baru 2018 kemarin, santri mengisi malam tahun baru 2018 dengan memperbaiki jalan dusun Karanggeneng, Sendangadi. Jalan Lukito Harjo ruas Perempatan Ringin sampai depan komplek ponpes. Hal ini dilakukan karena sudah semakin rusaknya jalan Lukito Harjo Karanggeneng di ruas tersebut. Selain itu, kebetulan cuaca juga diprediksi cerah, sehingga sangat cocok untuk melakukan perbaikan jalan.
Perbaikan jalan yang dilakukan adalah menambal lubang-lubang jalan dengan adonan semen yang sudah disiapkan di komplek ponpes. Bahan-bahan sudah disiapkan sebelumnya oleh santri atas perintah Kyai. Tepat setelah sholat Maghrib, santri mulai mempersiapkan penutupan jalan, tempat untuk pengolahan adonan dan lain-lain. Beberapa santri menyiapkan pembersihan lokasi dari kerikil, debu dan lain-lain, beberapa diantaranya mengolah adonan dan beberapa yang lain mengangkut adonan dengan grobak sampah milik pondok.
Tak hanya santri yang bekerja memperbaiki jalan, pengasuh pondok, Bapak Kyai Fadli juga langsung turun tangan memantau dan membantu santrinya. Hal ini dilakukan sebagai contoh pembelajaran sekaligus menjamin pekerjaan santri tepat sesuai dengan yang diharapkan.
Perbaikan dianggap selesai setelah tengah malam, meskipun tidak semua lubang bisa ditambal dengan semen karena keterbatasan bahan, tenaga dan waktu. Ditandai dengan bunyi-bunyian trompet dan petasan dengan indahnya gemerlap langit karena dihiasi berbagai warna petasan perbaikan jalan dihentikan pada pukul 00:30-an.
Bakar-bakar Jagung
Tak hanya sampai disitu, setelah selesai melakukan perbaikan jalan, santri melanjutkan dengan kegiatan lain yaitu bakar-bakar di halaman asrama. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang memilih menu ikan, menu bakar-bakar malam tahun baru kali ini adalah jagung bakar. Diselingi candaan hangat dengan pak Kyai, santri-santri membakar jagung yang sudah disiapkan sejak siang. Perlengkapan yang disiapkan tergolong sederhana, selain bumbu dapur dan arang yang menjadi bahan pasti, batu bata, potongan seng dan kawat serta potongan-potongan kardus dijadikan sebagai tempat pembakaran dan alat kipas. Meskipun demikian, akhirnya tetap disiapkan juga kipas angin kecil.
Bakar-bakar jagung oleh santri sampai pagi menjelang subuh, namun beberapa di antara santri sudah mulai masuk kamar masing-masing setelah pak Kyai berpamitan kembali ke rumah untuk beristirahat.
katakunci: _________________________________________________
santri, pondok, ponpes, pesantren, miftahussalam,
mondok, gratis, khusus mahasiswa, karanggeneng,
jombor, sleman, yogyakarta, pendaftaran santri, 
jogja, mondok gratis, ponpes miftahussalam.

Dipublikasikan oleh #___AB 21032018


Tags :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ikuti kami